CISURUPAN GARUT - Selain HIV/AIDS, diam-diam kasus Penyakit Menular Seksual (PMS) di Kabupaten Garut terus menunjukkan peningkatan signifikan.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, selama 2014, kasus PMS di Garut mencapai sebanyak 255 kasus. Jenis penyakitnya antara lain gonorrhoe, servicitis/procitis, uretritis, trichomoniasis, dan kandidiasis, dengan penyebab penyakit berupa bakteri, virus, dan jamur.
Sedangkan kasus HIV/AIDS hingga Agustus 2014 saja, tercatat sebanyak 384 kasus. Terdiri atas 99 pengidap HIV (64 laki-laki, dan 35 wanita), serta 285 pengidap AIDS (185 laki-laki, dan 100 wanita). 134 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Memang setiap tahun terjadi peningkatan kasus PMS secara signifikan, kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Dinkes Garut, Tatang Wahyudin, Minggu (8/2/2015).
Menurut Tatang, dari 255 kasus PMS, sebanyak 64 pengidapnya berjenis kelamin pria, dan sebanyak 19 pengidap lainnya berjenis kelamin wanita.
Dari segi usia, pengidap PMS di Garut didominasi mereka yang berusia produktif. Terutama yang berusia 25-49 tahun mencapai sebanyak 132 kasus. Disusul pengidap berusia 20-24 tahun sebanyak 75 kasus, dan pengidap berusia 15-19 tahun sebanyak 34 kasus.
Sedangkan pengidap PMS berusia 50 tahun lebih sebanyak 12 kasus, dan pengidap berusia 1-14 tahun sebanyak 2 kasus.
Ditanya kemungkinan peningkatan kasus PMS berkaitan dengan indikasi maraknya gaya hidup hedonis dan pergaulan seks bebas, Tatang menyatakan pihaknya belum bisa memastikannya karena belum ada penelitian secara resmi mengenai hal tersebut.
Kendati, penanganan terhadap kasus PMS terus dilakukan melalui berbagai upaya preventif, promotif hingga kuratif atau pengobatan.
Belum ada penelitian secara resmi tentang akibat indikasi seks bebas. Hanya, kalau melihat data dari kelompok risti (berisiko tinggi), ini terjadi pada kelompok lelaki seks lelaki dan pelanggan seks, kata Tatang.
Guna menghindari kemungkinan terkena PMS, dia mengingatkan agar setiap orang selalu menjaga kebersihan alat kelamin, dan melakukan pemeriksaan dini bila dirasakan ada keluhan pada bagian alat kelaminnya ke layanan-layanan kesehatan tersedia.
Begitu pun untuk mencegah penularan HIV/AIDS maka masyarakat disarankan melakukan tes HIV untuk mengetahui status kesehatannya di layanan-layanan kesehatan yang telah disiapkan. Juga, agar melakukan seks yang aman dan tetap setia pada pasangan.


Zainulmukhtar/INILAHCOM

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top